SIDOARJO-Konflik internal Delta Putra Sidoarjo (Deltras) mencapai klimaks. Vigit Waluyo, penanggung jawab Deltras dan manajer Ayu Sartika Virianti, tiba-tiba mundur dari jajaran kepengurusan kesebelasan itu.
Keputusan Vigit berserta putrinya yang diumumkan Kamis (15/7) sore, terkesan mendadak. Sebab, sehari sebelumnya, pihak manajemen The Lobster,--julukan Deltras masih mengadakan pertemuan dan mempersiapkan seleksi Deltras U-18 dan U-21.
Dus, mundurnya dua orang yang berjasa membawa kembali Deltras dari Devisi utama ke ajang Indonesia Super Liga (ISL) ini disesalkan banyak pihak. Termasuk M. Rochani, Ketua umum KONI Sidoarjo. Dia mengaku terkejut dengan keputusan Vigit. “Saya kira itu keputuan yang terburu-buru. Kalau ada persoalan pendanaan atau masalah lain, semestinya bisa dibicarakan dahulu,” kata Rochani. “Saya menyayangkan keputusan itu,” tambahnya.
Dikatakan, persoalan yang membelit Deltras sebenarnya juga dialami tim kesebelaan lainnya, yakni persoalan dana. Masalah ini sebenarnya bisa dibahas, karena sangat mungkin masih bisa disuntik APBD. “Tapi semua itu terserah Pak Vigit. Kalau memang itu sudah menjadi keputusannya, kita juga tak bisa menggandoli,” ujarnya.
Memang, kabarnya, mundurnya Ayu dan Vigit karena mereka tidak lagi mendapatkan dukungan dari Pemkab Sidoarjo selaku pemilik Deltras. Ayu menyatakan bahwa dirinya tak mampu lagi mengelola Deltras. “ Target dari Pemkab Sidoarjo untuk mengangkat Deltras ke ISL sudah kami lakukan. Saya rasa, itu saja yang kami bisa lakukan,” katanya. “Kini Deltras kami kembalikan ke pemiliknya, Pemkab Sidoarjo,”tambahnya.
Sementara itu, Vigit menyatakan keputusannya mundur diambil dengan pikiran jernih. “Ini keputuan yang terbaik bagi kami.Tidak ada paksaan, dan murni dari saya yang merasa tidak mampu menjalankan amanah pemkab memegang Deltras musim depan,” ujarnya.
Mundurnya manajemen ini menyisakan beberapa tanda tanya. Yakni, pelunasan hak dan kewajiban pemain serta pelatih musim lalu yang belum terbayarkan. Juga ada rencana seleksi Deltras U-18 dan U-21 yang digelar siang ini (16/7) di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. “Kami berkomitmen untuk tetap melunasi semua gaji pemain yang belum terbayarkan. Saya jamin itu. Untuk tahap seleksi tetap akan saya gelar. Sampai Deltras U-18 dan U-21 terbentuk, masih jadi tanggungan saya. Setelah itu, kami akan kembalikan ke Pemkab untuk ditindaklanjuti," tegas Vigit (Fahri crew/2010)
Selasa, 27 Juli 2010
Songsong ISL, Vigit Mundur dari Deltras
Di report oleh "A 8481 L" Delta Community di Selasa, Juli 27, 2010 0 Apa kata anda?
Seleksi Deltras Sepi Pemain Asing
SIDOARJO – Untuk memantapkan langkahnya di Indonesia Super Liga (ISL) musim depan, Deltras Sidoarjo getol melakukan seleksi pemain. Dalam rekrutmen ini, ada beberapa pemain Persebaya dan Persija yang merapat ke manajemen Deltras.
Seleksi pesebakbola ini dilakukan sejak dua hari lalu. Ini tidak hanya diperuntukan pemain-pemain yang namanya sudah moncer di ajang ISL, juga pemain daerah yang memenuhi kelayakan ingin bergabung dengan The Lobster. Juga pemain asing dengan kreteria belum pernah bermain di Indonesia.
“Pemain asing belum ada yang datang. Tapi kesempatannya kan masih panjang. Sekarang untuk pemain-pemain daerah dulu,” kata Nus Yadera, pelatih Deltras Sidoarjo, dikonfirmasi Jumat (23/7) pagi tadi.
Untuk memperkuat pasukannya di ISL musim depan, setidaknya akan ada 10 hingga 15 pemain baru yang akan bergabung di tim kebanggan Kota Udang ini. Dengan jumlah tersebut, berarti setidaknya setengah dari skuad baru Deltras nantinya adalah pemain baru.
Menurut Nus, langkah itu sengaja dilakukan untuk penyegaran. Sedangkan pemain-pemain lama yang dinilai bagus dan masih layak memperkuat Deltras tetap dipertahankan. Namun dia belum bersedia menyebutkan siapa-siapa saja pemain Deltras yang dipertahankan atau dilepas di musim depan.
Soal kabar yang beredar bahwa saat ini Deltras mengincar beberapa pemain kesebelasan kota tetangga, Persebaya, Nus tidak menampiknya. “Memang ada beberapa pemain Persebaya yang bagus dan layak untuk ditawari bergabung,”ujarnya. “Tapi tidak etis kalau disebut sekarang. Itu juga keputusan manajemen. Kalau mereka ingin bergabung, kami tentu membuka pintu lebar-lebar. Mereka pemain yang bagus,” tambah mantan pelatih Mitra Kukar ini.
Sebelumnya Penanggung Jawab tim Deltras Vigit Waluyo mengatakan sudah memiliki 11 nama pemain yang akan diajak bergabung dengan The Lobster. Empat diantaranya berasal dari Persebaya, Persija Jakarta dan Persidafon Dafonsoro. (Fahri crew/2010)
Di report oleh "A 8481 L" Delta Community di Selasa, Juli 27, 2010 0 Apa kata anda?
Belum Berani Buka Seleksi
SIDOARJO - Persiapan Delta Putra Sidoarjo (Deltras) di Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 diragukan. Hingga saat ini, tim berjuluk The Lobster itu juga belum menggeber seleksi untuk membentuk skuad mereka.
Anggaran yang selama ini dijanjikan Pemkab Sidoarjo belum kunjung cair. Padahal, untuk mengadakan seleksi guna menjaring pemain berbakat, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
''Selama belum ada anggaran, saya belum bisa membuka seleksi untuk umum,''jelas Nus Yadera, pelatih Deltras, kemarin (25/7).
Menurut Nus, jika dirinya membuka seleksi untuk umum, tidak tertutup kemungkinan pelamar yang datang juga banyak. Sementara itu, biaya akomodasi mutlak menjadi tanggungan tim.
''Ruangan di asrama terbatas. Belum juga tentang masalah konsumsi. Jadi, mau ambil uang dari mana untuk memberikan makan orang sebanyak itu kalau anggarannya tidak ada,'' keluh Nus yang juga mantan arsitek Mitra Kutai Kartanegara musim lalu itu.
Saat ini skuad Deltras masih menjalani latihan ringan. Apalagi, jumlah pemain yang datang belum banyak. ''Tapi, jika dalam latihan itu ada yang bagus, kami akan rekrut untuk masuk tim Deltras,'' tambah Nus.
Dalam mengarungi kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia tersebut, Deltras membutuhkan anggaran Rp 2 miliar sampai Rp 25 miliar. Selain untuk mengadakan seleksi, dana tersebut digunakan untuk membiayai 28 pemain dan tiga pelatih.
Sebelumnya, badan anggaran DPRD dan panitia anggaran Pemkab Sidoarjo berencana membahas anggaran Sidoarjo pada Jumat lalu (23/7). Namun, rapat tersebut dibatalkan secara sepihak oleh panitia anggaran. Alasannya, DPRD Sidoarjo memiliki acara dadakan bersama gubernur Jatim.
Syaiful Bakirok, ketua Deltamania (pendukung Deltras), mengatakan bahwa sejatinya anggaran untuk membiayai Deltras masih menjadi kewajiban pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
''Sebab, pemilik Deltras adalah Pemkab Sidoarjo, lain lagi kalau Deltras sudah berbentuk PT atau yayasan. Jadi, pemkab sebagai pemilik Deltras masih bertanggung jawab untuk memberikan anggaran bagi tim ini,''jelas Bakirok, sapaan karib Syaiful.
Bahkan, pria berbadan subur itu menyatakan, Pemkab Sidoarjo harus merasa malu dengan kondisi Deltras yang miskin finansial seperti itu. ''Mereka (pemkab, Red) harus malu. Masak pemiliknya pemkab, tapi manajemen harus minta sumbangan dari calon-calon bupati,'' kata Bakirok. (Fahri crew/2010)
Di report oleh "A 8481 L" Delta Community di Selasa, Juli 27, 2010 0 Apa kata anda?
Gelora Delta Belum Layak
SIDOARJO - PT Liga Indonesia (PT LI) meradang. Regulator Piala Indonesia itu kecewa dengan beberapa fasilitas Gelora Delta, Sidoarjo, venue partai semifinal dan final Piala Indonesia 2010.
Beberapa fasilitas yang dikeluhkan PT LI adalah dekorasi stadion, kondisi lapangan yang keras dan tidak rata, serta jala gawang yang tidak berwarna putih. Padahal, babak empat besar diputar besok (27/7).
''Sebagai penyelenggara, kami tidak mau kecolongan dalam masalah-malah seperti itu. Apalagi, ini partai final dan semifinal. Jadi, mau tidak mau, semua fasilitas harus dibuat sesuai dengan standar yang kami miliki,'' kata Manajer PT LI Llano Mahardika saat menyidak Gelora Delta, Sidoarjo, kemarin (25/7).
Menurut dia, sudah sepantasnya stadion sebesar Gelora Delta memperbarui fasilitasnya sesuai dengan standar internasional. Apalagi, lanjut Llano, tiang penarik jala gawang di stadion tersebut masih lebih pendek.
''Padahal, idealnya tiang penarik itu harus lebih tinggi daripada tiang gawang biar jala bisa berbentuk segi empat,'' bebernya.
Llano menyatakan bahwa kekurangan fasilitas yang dimiliki Gelora Delta itu harus segera diperbaiki. Tentu, sambung dia, perbaikan fasilitas itu telah menjadi tanggung jawab panitia lokal.
Selain itu, Indrarta Toekan, pengawas kompetisi PT LI, mengeluhkan kondisi lapangan Gelora Delta yang jauh dari kata ideal. Kondisi rumput dan lapangan Gelora Delta lebih keras.
''Saya yang memakai sepatu biasa saja merasa tidak seimbang. Apalagi, pemain yang sepatunya memakai pul, otomatis akan lebih tidak nyaman," lanjut Indrarta.
Kendati begitu, Ketua Panpel Deltras Joko Tetuko hanya menanggapinya dengan santai. Joko mengatakan, semua keluhan PT LI itu hanya terkait dengan perubahan standar dari FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional).
''Kalau memang demikian, ya kami pasti ikuti prosedurnya. Lihat saja nanti, pasti kami siapkan semuanya,'' tegas Joko. (Fahri crew/2010)
Di report oleh "A 8481 L" Delta Community di Selasa, Juli 27, 2010 0 Apa kata anda?
Belum Putuskan Anggaran Deltras
SIDOARJO - Delta Putra Sidoarjo (Deltras) harus terus bersabar. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sidoarjo belum juga memutuskan besaran anggaran dari APBD yang harus dialokasikan untuk tim pujaan Deltamania tersebut.
''Belum ada, kami masih mempelajari rinciannya lagi. Sebab, untuk apa saja dana itu harus diberikan, mungkin Rabu (28/7) baru dibahas lagi,'' jelas Ketua DPRD Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno kemarin (26/7).
Menurut dia, panitia anggaran akan mengundang manajemen Deltras, KONI Sidoarjo, serta Pengcab PSSI Sidoarjo untuk membahas kebutuhan anggaran Deltras selama satu musim dalam rapat ulang. Sikap dewan yang lambat itu otomatis menjadi hambatan bagi manajemen Deltras. Salah satunya, proses persiapan tim Deltras sebelum turun ke Indonesia Super League (ISL) musim 2010-2011 akan terganggu.
Dewan pernah merencanakan rapat anggaran itu pada Jumat lalu (23/7). Tapi, mereka tiba-tiba membatalkan rapat tersebut secara sepihak.
''Sebenarnya panitia anggaran harus bergerak cepat untuk memutuskan anggaran itu. Sebab, kami tidak memiliki waktu banyak untuk persiapkan tim,'' kata manajer Deltras Ayu Sartika Virianti.
Apalagi, menurut dia, kompetisi sepak bola paling tinggi di Indonesia itu mulai digeber pada Oktober mendatang. Sementara persiapan tim harus dilakukan mulai sekarang.
''Belum lagi waktu seleksi terbentur bulan puasa. Kalau kami tidak mulai dari sekarang, persiapannya terancam tidak maksimal,'' ungkap Ayu.
Kendati begitu, salah satu sumber yang tidak mau dikorankan mengatakan, dewan telah menyepakati total anggaran yang diajukan manajemen Deltras sebanyak Rp 20 miliar. Dana itu akan digunakan The Lobster, julukan Deltras, selama mengarungi satu musim kompetisi ISL. (Fahri crew/2010)
Di report oleh "A 8481 L" Delta Community di Selasa, Juli 27, 2010 0 Apa kata anda?