CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 04 Juli 2008

Deltras v Perth Glory (Friendly Game)

SIDOARJO - Deltras Sidoarjo memburu modal jelang menghadapi Indonesia Super League (ISL). Mereka bertekad untuk mengandaskan perlawanan Perth Glory dalam friendly game di Gelora Delta, Sidoarjo, malam nanti.

Laga itulah uji coba terakhir bagi skuad The Lobster (julukan Deltras) sebelum terjun di ISL yang akan bergulir mulai 12 Juli nanti. Karena itu, Cristian Rene Martines dkk dituntut untuk mereguk nilai penuh. Jika terwujud, tentu hal tersebut akan mengatrol sisi psikologis para pemain jelang even sesungguhnya.

Sayang, Deltras mengantongi bekal kurang berharga sebelum menghadapi tim asal Negeri Kanguru itu. Dalam tiga uji coba terakhir, anak asuh Abdul Rahman Ibrahim tersebut hanya memetik satu kemenangan. Yakni, kala menjamu Persema Malang dengan skor 2-0. Di laga uji coba lain, mereka harus mengakui ketangguhan tuan rumah Persela Lamongan empat gol tanpa balas.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan yang dibukukan sang tamu. Perth mampu menjungkalkan juara Liga Indonesia dua kali, Persik Kediri, dengan skor tipis 2-1 di Stadion Brawijaya, Kediri, (29/6).

Meski begitu, tak ada kata menyerah dalam kamus Abdul Rahman. Pelatih asal Malaysia tersebut tetap yakin tim polesannya bakal memenangi pertandingan. "Kenapa harus takut gagal memenangi pertandingan besok? Sepak bola bukan hitung-hitungan matematis," yakin Abdul Rahman kemarin (3/7).

Pelatih yang akrab disapa Cik Gu tersebut menyatakan sedikit banyak sudah tahu kemampuan para pemain Perth. Referensi yang dia dapatkan berasal dari laga antara Perth melawan Persik Kediri yang kala itu disiarkan langsung stasiun televisi swasta nasional.

"Kelihatannya, mereka adalah tim bagus. Banyak pemain berkualitas di dalam tim tersebut," jelasnya. "Ada beberapa pemain yang perlu diwaspadai," sambungnya tanpa mau menjelaskan siapa si pemain.

Sementara itu, kubu tamu tidak pasang target muluk-muluk dalam laga tersebut. Anak asuh David Mitchell itu akan menggunakan laga malam nanti sebagai ajang merotasi pemain. Menurut Dave, sapaan akrab David Mitchell, timnya banyak dihuni pemain baru dan muda. "Sekarang kami juga dalam tahap training center (TC), jadi sekalian bisa menjadi sarana evaluasi," papar Dave.

Karena itu, timnya tidak akan turun dengan kekuatan penuh seperti saat melawan Macan Putih, julukan Persik. Selain ingin melakukan rotasi, ada beberapa pemain yang peluang bermainnya masih fifty-fifty. "Pinggul saya masih sakit. Kalaupun harus bermain, mungkin hanya 45 menit," ujar Adrian Trinidad, striker Perth yang pernah bermain di Liga Indonesia.

Kamis, 03 Juli 2008

Dibagi Dua Grup
Divisi Utama Kickoff 28 Juli

JAKARTA - Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI) akhirnya memastikan jadwal kickoff kompetisi Divisi Utama 2008-2009. Kompetisi kasta kedua persepakbolaan Indonesia tersebut resmi digulirkan pada 28 Juli mendatang.

Namun, sebelum kickoff tersebut dilakukan, BLI akan mengadakan sejumlah agenda persiapan. Di antaranya, manager meeting dan workshop panpel yang akan dilangsungkan di Surabaya.

Sebelumnya, BLI menyatakan bahwa Kompetisi Divisi Utama akan dimulai pada Sabtu (26/7) nanti. "Tapi, kami ubah menjadi 28 Juli," terang Joko Driyono, direktur BLI, kemarin (2/7).

Alasan penundaan tersebut terkait dengan jadwal siaran langsung. "Kalau kickoff Sabtu (26/7), besar kemungkinan akan bentrok dengan siaran langsung pertandingan Indonesia Super League," tuturnya. Karena itu, kickoff Divisi Utama akan dilakukan pada Senin (28/7) mendatang.

Apakah pertandingan Divisi Utama akan disiarkan televisi? Joko belum mengungkapkannya secara gamblang. "Yang jelas, ada. Tapi, saya belum bisa bicara sekarang," ujarnya.

Stasiun televisi yang gencar dikabarkan bakal menyiarkan langsung pertandingan Divisi Utama adalah Global TV. Namun, sekali lagi Joko belum memastikannya.

Soal pembukaan, hingga kini BLI belum menentukan di mana acara pembukaan akan dilakukan. "Nanti akan dibahas waktu manager meeting," ucapnya. Selain itu, Joko mengatakan bahwa Divisi Utama nanti menggunakan format dua grup.

Meski telah menentukan pembagian jumlah grup, hingga kemarin BLI belum memastikan jumlah kontestan Divisi Utama. Itu disebabkan beberapa tim dikabarkan absen dari kompetisi. Meski demikian, BLI telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada tim-tim Divisi Utama perihal batas akhir pendaftaran. Salah satu tim yang telah menerima pemberitahuan tersebut adalah Persebaya Surabaya.

Sebagai klub yang baru tahun pertama lepas dari APBD Kota Surabaya, klub berjuluk Green Force tersebut menginginkan kompetisi diadakan dengan format tiga wilayah. Akhmad Munir, sekum Persebaya, mengatakan, jika kompetisi Divisi Utama nanti menggunakan tiga wilayah, hal itu akan membantu klub dalam melakukan penghematan. "Paling tidak, bisa menghemat akomodasi klub sampai 50 persen," kata Munir kemarin (2/7).

Tapi, jika ternyata kompetisi dibagi dua grup, Persebaya akan tetap mengikutinya. "Itu kan wewenang BLI. Kita sebagai anggota ya ikut saja," ujar pelatih Persebaya Freddy Muli.

[ Kamis, 03 Juli 2008 ]
Deltras Cari Tebusan
Lawan Perth Glory Besok

SIDOARJO - Deltras Sidoarjo berada pada posisi yang kurang diunggulkan dalam friendly game dengan Perth Glory di Gelora Delta, Sidoarjo, besok (4/7). Maklum, berkaca dari pertandingan terakhir, grafik kedua tim sangat bertolak belakang.


Deltras baru saja digelontor oleh Persela Lamongan dengan skor telak 0-4 di Lamongan pada 28 Juni lalu. Sedangkan Perth Glory berhasil memberikan pelajaran berharga kepada Persik Kediri dengan dengan skor 2-1 di Stadion Brawijaya pada 29 Juni lalu.

Namun, kondisi itu tidak lantas membuat kubu The Lobster -julukan Deltras- keder menghadapi Perth Glory. Deltras justru berambisi memberikan kejutan kepada anak asuh David Mitchell tersebut. Mereka ingin menebus kekalahan dari Persela lalu dengan kemenangan atas Perth Glory. Hal itu disampaikan oleh pelatih Deltras Abdul Rahman Ibrahim kemarin (2/7).

Pelatih berkebangsaan Malaysia itu optimistis timnya bakal tampil mengejutkan di laga bertitel uji coba tersebut. Namun, pelatih yang akrab dipanggil Cik Gu tersebut menyebutkan bahwa tim inti Deltras sejauh ini memang belum terbentuk secara utuh. Hal itu tidak menjadi masalah besar bagi Deltras. Sebab, menurut dia, tim inti Deltras akan segera terwujud dalam tiga hingga empat hari mendatang.

Belum terbentuknya tim inti Deltras, menurut dia, memang wajar. Sebab, Cik Gu menilai bahwa kondisi Deltras saat ini tak ubahnya seperti tim dengan mayoritas pemain baru. Karena itu, kekalahan dari Persela 0-4 lalu dianggapnya sebagai pelajaran berharga.

"Ketika melawan Persela beberapa hari lalu, kami ditunjukkan dengan kelemahan-kelemahan kami," paparnya. Cik Gu mengatakan, dia akan mengambil banyak pelajaran ketika timnya bertemu dengan Perth Glory nanti. "Mereka tim yang matang. Kelemahan-kelemahan kita akan dia tunjukkan," tuturnya.

Selain itu, mantan pelatih Selangor itu mengatakan bahwa pertandingan tersebut akan dijadikan sebagai persiapan mengawali Indonesia Super League (ISL) 2008-2009. Deltras akan mengawali kompetisi kasta teratas sepak bola di tanah air tersebut dengan tiga kali pertandingan away. "Ketika melawan Perth Glory nanti, kami buat seolah-olah tim sedang bermain away," ucapnya.

[ Rabu, 02 Juli 2008 ]
Rojas Berniat Hengkang
Jika Deltras Tidak Ubah Klausul Kontraknya

SIDOARJO - Sepuluh hari jelang bertempur di Kompetisi Superliga Indonesia, kubu Deltras Sidoarjo masih saja disibukkan dengan masalah kontrak pemain asing. Salah satunya, bomber asing asal Cile Pablo Rojas. Mantan pemain Persebaya itu berniat hengkang dari The Lobster -julukan Deltras- pada hari ini (2/7). Itu dilakukan jika pengurus tidak mengubah klausul kontraknya.

Rojas berniat hengkang karena kecewa dengan pengurus Deltras terkait klausul kontrak. Sayang, dia tidak menjelaskan secara rinci masalah tersebut. "Tapi, itu bukan soal nilai kontrak," kilah striker yang musim Ligina XIII mencetak sebelas gol tersebut.

Menurut dia, hal itu berhubungan dengan pembayaran kontrak nanti. "Persentase pembayarannya lah yang membuat aku tidak setuju," tutur Rojas, lantas bergegas memasuki bus pemain Deltras.

Dikonfirmasi terpisah, Asfijak selaku tim perencana Deltras mengatakan, "Kita lihat besok saja."

Lilik Suhartoyo, pihak yang mengantarkan Rojas datang ke Deltras mengatakan tidak mengetahui hal tersebut. "Saya lumayan lama tidak berhubungan dengan dia (Rojas, Red)," terang Lilik. Mantan manajer tim Persebaya itu mengatakan bahwa dirinya bukan bertindak sebagai agen Rojas. "Saya cuma mengantarkan. Soal harga, dia sendiri yang mengurusi," ucapnya.

Hanya, Lilik mengatakan bahwa sebelumnya Rojas telah menyatakan niatnya untuk kembali ke negaranya. "Kalau tidak cocok, lebih baik saya pulang saja," ujar Lilik menirukan ucapan Rojas.

Persitara Gaet Jacksen F Tiago

Setelah memastikan mendepak pelatih Ricard Rasyid Azreg, manajemen Persitara melakukan gerak cepat untuk mencari arsitek tim. Hasilnya, mantan Pelatih Persiter Ternate, Jacksen F Tiago, dikabarkan sebagai pelatih baru Persitara.

Persitara Gaet Jacksen F Tiago

Teka-teki siapa yang bakal membesut Persitara Jakarta Utara di ajang Superliga musim ini, pasca dipecatnya pelatih Ricard Rasyid Azreg akhirnya terjawab. Dia adalah mantan Pelatih Persiter Ternate, Jacksen F Tiago. Kabarnya, Kamis (26/6) siang ini, pelatih asal Brasil itu akan merapat ke Persitara.

Kedatangan pelatih yang sukses mengantar Persebaya Surabaya meraih juara Liga Indonesia, baik ketika masih menjadi pemain maupun setelah menjadi pelatih, ke markas Persitara, dalam rangka melakukan negosiasi lebih lanjut dengan manajemen tim berjuluk Laskar Si Pitung.

"Jacksen adalah salah satu kandidat pelatih yang kami proyeksikan untuk mengganti Azreg. Saya pikir, kualitas mantan pelatih Persiter ini tidak perlu dipertanyakan lagi. Hanya saja, kami masih harus menunggu keputusan pengurus, menyangkut nasib Azreg selanjutnya di Persitara," tutur Harry Ruswanto, Manajer Tim Persitara, kepada sejumlah wartawan di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (25/6) petang.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gendhar ini menambahkan, dirinya tidak ingin lagi mempermasalahkan mengenai keberadaan Azreg di Persitara. Pasalnya, ia menilai bahwa apa yang dilakukan pelatih asal Belanda itu sudah di luar dari kewajaran.

"Bagaimana mungkin seorang pelatih bisa meninggalkan tugasnya begitu saja tanpa izin manajemen," tambahnya.

PSMS Coret Enam Pemain Asing Seleksi

Karena dianggap gagal menunjukkan penampilan terbaiknya, maka manajemen PSMS Medan memutuskan untuk memulangkan enam pemain asing seleksi.


PSMS Coret Enam Pemain Asing Seleksi

Setelah melalui tahap seleksi selama dua bulan, akhirnya manajemen dan jajaran pelatih PSMS Medan memutuskan untuk mencoret enam pemain asing yang ikut dalam proses seleksi tersebut. Hal itu karena mereka dianggap tidak memenuhi syarat untuk bisa direkrut tim berjuluk Ayam Kinantan.

Keenam pemain asing yang gagal direkrut tersebut adalah, Josie Loiz Vetosa (Brazil), George Yodevo Oye Bodo (Nigeria), Piter Quot (Nigeria), Sergio Esphindola (Argentina), Aljendro Bertolm (Uruguay), dan Sasa Zetevik (Serbia).

Menurut Asisten Pelatih PSMS, Rudi Sa’ari, kepada sejumlah wartawan di Medan, Jumat (27/6), sejumlah pemain asing itu telah diberi kesempatan untuk menujukkan kemampuannya. Sayang, hingga berjalan dua bulan, mereka gagal menunjukkan penampilan terbaiknya.

"Maka dari itu, kami putuskan untuk memulangkan mereka ke negara asalnya masing-masing," tutur Rudi.

Sementara itu, secara terpisah, Pelatih PSMS Medan, Iwan Setiawan, mengaku jika pihak manajemen telah memastikan untuk mengikat tiga pemain impor. Ketiga pemain itu adalah Patrio Jimenes (Chili), Yada (Brazil) dan Anderson (Brazil).

"Manajamen telah memastikan mengontrak tiga pemain asing ini," tandas Iwan.

Sriwijaya FC Ingin Disebut Tim Underdog

Skuad tim Sriwijaya FC tampaknya cukup terganggu dengan status double winner (juara Liga dan Copa Indonesia) 2007 yang disandangnya. Sebab, penampilan mereka justru penuh beban musim ini. Tak heran, jika tim berjuluk Laskar Wong Kito justru lebih ingin disebut tim underdog, atau tim kuda hitam.


Sriwijaya FC Ingin Disebut Tim Underdog

Status sebagai pemegang juara Liga dan Copa Indonesia 2007, ternyata menjadi beban tersendiri bagi skuad tim Sriwijaya FC. Hal itu dapat dilihat dari serangkaian uji coba yang dilakoni tim berjuluk Laskar Wong Kito ini. Di mana, Ferry Rotinsulu dan kawan-kawan tidak bisa tampil lepas.

Akibatnya, performa tim besutan pelatih Rahmad Darmawan ini belum menjanjikan. Permainan cantik dan taktis seperti yang dilakukan musim lalu belum kelihatan. Termasuk, saat mengalahkan tim yang baru saja menggelar persiapan, yakni PSMS Medan 2-1 di Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, beberapa waktu lalu.

"Saya ingin merubah paradigma double winner itu. Sebab, hal ini sepertinya mengganggu penampilan anak-anak. Lebih baik jika mereka disebut sebagai tim underdog," kata Rahmad Darmawan, Pelatih Sriwijaya FC. "Lagi pula, Superliga nanti tidak ada istilah juara bertahan. Sebab, baru pertama kali digelar."

Lebih lanjut, pria yang sukses mengantar Persipura Jayapura meraih juara Liga Indonesia 2005 ini pun menambahkan, dirinya sangat maklum jika predikat juara ganda itu terus melekat pada skuad timnya. Hanya saja, kondisi tersebut diakuinya tidak menguntungkan anak asuhnya.

"Akan lebih baik jika kami diposisikan sebagai tim underdog. Sebab, hal ini akan menambah semangat juang anak-anak. Ini tentu berbeda jika kami terus diunggulkan. Anak-anak malah justru tampil penuh beban," tambahnya.