Persik Tetap Berpeluang Gandeng Gudang Garam
Meski Badan Liga Indonesia (BLI) telah mengeluarkan larangan kepada kontestan Superliga 2008 menggaet sponsor dari perusahaan rokok, namun Persik Kediri mengaku masih punya peluang untuk bekerjasama dengan Gudang Garam.
Menurut Manajer Persik Kediri, Iwan Budianto, larangan yang dikeluaran BLI itu hanya untuk memasang logo produk sejenis di bagian dada kostum pemain.
"Yang tidak boleh dipasang itu kan nama produknya. Kalau nama tim tentu tidak masalah," ujar Iwan Budianto kepada sejumlah wartawan di Kediri, kemarin.
Dijelaskan Iwan, dalam manager meeting peserta Superliga di Surabaya, Selasa (17/6), memang telah diputuskan bahwa sponsor klub tidak boleh datang dari perusahaan rokok. Hal itu terkait dengan sponsor utama kompetisi yang dipegang PT Djarum Indonesia, selaku produsen rokok kretek Djarum.
"Meski begitu, BLI tetap memberi peluang bagi klub yang selama ini menjalin kerjasama dengan pihak sponsor dari perusahaan rokok, yakni dengan menjadikan perusahaan tersebut sebagai nama klub. Dan pelatakan nama klub ini bisa di bagian dada kostum pemain dalam bentuk ukuran kecil," jelas Iwan.
Lebih lanjut, pria yang juga anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI ini menambahkan, atas dasar itulah, pihaknya tetap akan menjajaki kemungkinan kerjasama dengan Gudang Garam.
"Jika perlu, Persik akan berubah nama menjadi Persik Gudang Garam," tambah Iwan.