SIDOARJO - Persiapan Delta Putra Sidoarjo (Deltras) di Indonesia Super League (ISL) 2009-2010 diragukan. Hingga saat ini, tim berjuluk The Lobster itu juga belum menggeber seleksi untuk membentuk skuad mereka.
Anggaran yang selama ini dijanjikan Pemkab Sidoarjo belum kunjung cair. Padahal, untuk mengadakan seleksi guna menjaring pemain berbakat, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
''Selama belum ada anggaran, saya belum bisa membuka seleksi untuk umum,''jelas Nus Yadera, pelatih Deltras, kemarin (25/7).
Menurut Nus, jika dirinya membuka seleksi untuk umum, tidak tertutup kemungkinan pelamar yang datang juga banyak. Sementara itu, biaya akomodasi mutlak menjadi tanggungan tim.
''Ruangan di asrama terbatas. Belum juga tentang masalah konsumsi. Jadi, mau ambil uang dari mana untuk memberikan makan orang sebanyak itu kalau anggarannya tidak ada,'' keluh Nus yang juga mantan arsitek Mitra Kutai Kartanegara musim lalu itu.
Saat ini skuad Deltras masih menjalani latihan ringan. Apalagi, jumlah pemain yang datang belum banyak. ''Tapi, jika dalam latihan itu ada yang bagus, kami akan rekrut untuk masuk tim Deltras,'' tambah Nus.
Dalam mengarungi kompetisi sepak bola level tertinggi di Indonesia tersebut, Deltras membutuhkan anggaran Rp 2 miliar sampai Rp 25 miliar. Selain untuk mengadakan seleksi, dana tersebut digunakan untuk membiayai 28 pemain dan tiga pelatih.
Sebelumnya, badan anggaran DPRD dan panitia anggaran Pemkab Sidoarjo berencana membahas anggaran Sidoarjo pada Jumat lalu (23/7). Namun, rapat tersebut dibatalkan secara sepihak oleh panitia anggaran. Alasannya, DPRD Sidoarjo memiliki acara dadakan bersama gubernur Jatim.
Syaiful Bakirok, ketua Deltamania (pendukung Deltras), mengatakan bahwa sejatinya anggaran untuk membiayai Deltras masih menjadi kewajiban pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
''Sebab, pemilik Deltras adalah Pemkab Sidoarjo, lain lagi kalau Deltras sudah berbentuk PT atau yayasan. Jadi, pemkab sebagai pemilik Deltras masih bertanggung jawab untuk memberikan anggaran bagi tim ini,''jelas Bakirok, sapaan karib Syaiful.
Bahkan, pria berbadan subur itu menyatakan, Pemkab Sidoarjo harus merasa malu dengan kondisi Deltras yang miskin finansial seperti itu. ''Mereka (pemkab, Red) harus malu. Masak pemiliknya pemkab, tapi manajemen harus minta sumbangan dari calon-calon bupati,'' kata Bakirok. (Fahri crew/2010)
-
0 Apa kata anda?:
Posting Komentar